CITAMIANG Rabu (21/11) dua Panitia Pemilihan Kecamatan , PPK Citamiang dan PPK Cibeureum melangsungkan Sosialisasi Pemilihan Umum Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat dan Pemilihan Umum Walikota / Wakil Walikota Sukabumi Tahun 2013. Dalam sosialisasi tersebut, ke-dua PPK tersebut memberikan informasi-informasi kepemiluan antara lain; hari dan waktu pemungutan suara, tata cara pemungutan suara, dan seputar pemutakhiran data pemilih.
Dikonfirmasi melalui Blackberry Messenger, Ketua PPK Citamiang, Dilla Berliansyah mengatakan, “ Peserta sosialisasi adalah tokoh-tokoh masyarakat dan element-elemen penting dalam masyarakat.” Ditanya berapa jumlah tokoh masyarakat yang hadir, Dilla menjawab,” Tokoh masyarakat se-Kecamatan Citamiang yang hadir dalam sosialisasi kemarin sekitar 80 orang.”
Sementara itu, Ketua PPK Cibeureum, Aden Badri , dalam sambutannya mengatakan, “ Hal penting dalam sosialisasi ini, para peserta harus bisa mentransferkan kembali informasi-informasi kepada masyarakat. Sekaitan dengan ini, ada hal penting dan sangat penting, masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam menghadapi pemilukada tahun 2013 nanti.”
Dilla kembali memberikan pernyataan, daya serap masyarakat terhadap sosialisasi kemarin, pada dasarnya hampir semua perserta telah memahami isi dari materi yang disampaikan oleh divisi sosialisasi PPK.
Sosialisasi kemarin, melibatkan tokoh-tokoh masyarakat seperti para ketua RT dan RW, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan kader PKK serta Posyandu. “ Kita tahu, keterlibatan perempuan dalam setiap kegiatan menjadi factor utama keberhasilan kegiatan tersebut, tanpa kecuali dalam sosialisasi pemilukada ini.” Aden Badri menambahkan.
PEMUNGUTAN SUARA KEMBALI DICOBLOS
Berbeda dengan pemilu legislative tahun 2009, di mana pemungutan suara dilakukan dengan cara memberikan tanda centang dalam suarat suara, di pemilukada bersama tahun 2013 nanti, pemungutan suara akan kembali diberlakukan sistem pencoblosan.
Alasan utama pemilukada dicoblos kembali adalah, tingkat kesulitan dengan cara dicentang lebih besar dari pada dicoblos. Teknis pencoblosan ini, lebih familiar dan mudah dilakukan oleh pemilih.
Kecuali hal tersebut di atas, melihat hasil pemilu tahun 2009 di mana KPU Pusat mempraktekan pemungutan suara dengan cara dicentang, kurang efektif antara lain; semakin meningkatnya suara tidak sah dari pemilu sebelumnya diakibatkan oleh banyaknya kekeliruan dalam pencontrengan. [ ]
Dikonfirmasi melalui Blackberry Messenger, Ketua PPK Citamiang, Dilla Berliansyah mengatakan, “ Peserta sosialisasi adalah tokoh-tokoh masyarakat dan element-elemen penting dalam masyarakat.” Ditanya berapa jumlah tokoh masyarakat yang hadir, Dilla menjawab,” Tokoh masyarakat se-Kecamatan Citamiang yang hadir dalam sosialisasi kemarin sekitar 80 orang.”
Sementara itu, Ketua PPK Cibeureum, Aden Badri , dalam sambutannya mengatakan, “ Hal penting dalam sosialisasi ini, para peserta harus bisa mentransferkan kembali informasi-informasi kepada masyarakat. Sekaitan dengan ini, ada hal penting dan sangat penting, masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam menghadapi pemilukada tahun 2013 nanti.”
Dilla kembali memberikan pernyataan, daya serap masyarakat terhadap sosialisasi kemarin, pada dasarnya hampir semua perserta telah memahami isi dari materi yang disampaikan oleh divisi sosialisasi PPK.
Sosialisasi kemarin, melibatkan tokoh-tokoh masyarakat seperti para ketua RT dan RW, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan kader PKK serta Posyandu. “ Kita tahu, keterlibatan perempuan dalam setiap kegiatan menjadi factor utama keberhasilan kegiatan tersebut, tanpa kecuali dalam sosialisasi pemilukada ini.” Aden Badri menambahkan.
PEMUNGUTAN SUARA KEMBALI DICOBLOS
Berbeda dengan pemilu legislative tahun 2009, di mana pemungutan suara dilakukan dengan cara memberikan tanda centang dalam suarat suara, di pemilukada bersama tahun 2013 nanti, pemungutan suara akan kembali diberlakukan sistem pencoblosan.
Alasan utama pemilukada dicoblos kembali adalah, tingkat kesulitan dengan cara dicentang lebih besar dari pada dicoblos. Teknis pencoblosan ini, lebih familiar dan mudah dilakukan oleh pemilih.
Kecuali hal tersebut di atas, melihat hasil pemilu tahun 2009 di mana KPU Pusat mempraktekan pemungutan suara dengan cara dicentang, kurang efektif antara lain; semakin meningkatnya suara tidak sah dari pemilu sebelumnya diakibatkan oleh banyaknya kekeliruan dalam pencontrengan. [ ]
Posting Komentar untuk "SOSIALISASI OLEH PPK"