Sudah hampir satu tahun, keberadaan 'Berandal Motor' -bukan hanya dalam scoop nasional, juga di daerah seperti Kota Sukabumi - telah meresahkan masyarakat. Kenakalan remaja mengalami morfologi dan perubahan penting; dari tawuran antar sekolah pada era 80-90an ke arah yang lebih radikal, tawuran antar kelompok 'Berandal Motor'. Tiga hari lalu, Polresta Sukabumi berhasil menangkap beberapa anggota 'Berandal Motor'. Melalui Topik #Trend-Sosial ini, Sukabumi Discovery mengajak kepada warga masyarakat Kota Sukabumi atau Kabupaten Sukabumi untuk memberi pandangan, opini, dan solusi terhadap keberadaan 'Berandal Motor' ini. Partisipasi masyarakat dalam memberikan pandangan akan dimuat dalam website Sukabumi Discovery secara kontinyu dan terus diupdate setiap satu jam. Penyampaian pandangan bisa disampaikan melalui: email: warsaway [at] gmail [dot] com , PIN BBM : 29FFCA26, dan facebook : http://facebook.com/kwarsa. |
Tanggal 18 Januari 2015
Berita Radar Sukabumi: Berandal Motor Diamankan
Sebanyak 25 orang anggota berandal motor berstatus pelajar diamankan petugas Polresta Sukabumi. Berandal motor ini menamakan diri Manusia Ingin Lebih Damai (MILD) digrebek oleh petugas kepolisian di salah satu pusat perbelanjaan Kota Sukabumi. Anggota MILD yang tertangkap rata-rata membawa senjata tajam, mayoritas dari mereka merupakan pelajar SLTA.
Tanggal 21 Januari 2015
Tuah Nur, Dosen Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
"Masyarakat tidak boleh memandang sebelah mata terhadap keberadaan berandal motor. Di Jalur Lingkar Selatan, setiap malam minggu, bahkan hampir setiap malam banyak berkumpul kelompok-kelompok berandal motor. Sebaiknya, masyarakat di sana lebih proaktif melaporkan kepada pihak berwajib." |
Tanggal 21 Januari 2015 , Pukul 15.38
Kahfi Martunis, Masyarakat Kota Sukabumi
"Keberadaan Berandal Motor yang meresahkan masyarakat harus diberantas sampai ke akar-akarnya!." |
Dito Pringgadi, Pernah Tinggal di Kota Sukabumi
"Jika sudah melakukan tindakan kriminal, harus benar-benar dilakukan tindakan hukum." |
Pukul 15.49
Keberadaan dan sepak terjang berandal Motor di beberapa daerah
Tasikmalaya:
Berandal Motor Merusak Kantor Redaksi Sebuah Surat Kabar
Mengawali malam tahun baru 2015, kantor redaksi Harian Kabar Priangan Jln. Dinding Ari Raya BRP Kel. Cipedes, Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya dirusak kawanan berandal bermotor, dengan melempari kaca hingga pecah, serta belasan sepeda motor, yang berada di sekitarnya juga ikut dirusak.
Pukul 15.56
Agatha Veronica, Warga Kota Sukabumi:
"Lbh baik jd pembalap beneran d sirkuit beneran.dpt uang dr sponsor yg beneran resmi.puguh2 jd terkenal sedunia.nah,gitchu keren bro.klo bisa bawa nama Indonesia d kancah Internasional.wwwooowww tambah keren.." |
Eris Firmansyah, Warga Kota Sukabumi:
"Rupina Saatna Merapatkan Barisan Antara Para APARAT.PAJABAT.MASYARAKAT.bentuk sebuah barisan kebersamaan untuk ke amanan yg membidangi khusus berandal geng motor, jika para berandal punya kekuatan karena keberanian dalm hal yg menyimpang, kenapa kita harus kecolongan dan tidak mencoba bersama2 menjadi berani demi kebenaran. seberapa bnyak kekuatan genk motor ?? saya ber opini masih banyak kekuatan aparat keaamanan di banding mereka apalagi jika masyarakat dilibatkan. meswkipun pada dasarnya kewajiban kita bersama untuk menjaga keamanan KOTA SUAKABUMI khususnya, dan negara kita pada umumnya. HIDUPPPP KANG ACA he he he" |
Pukul 19.24
Dokumentasi Aksi ugal-ugalan dan kekerasan kelompok 'Berandal Motor'.
Pukul 19.53
Lisna Mariam, Masyarakat Kota Sukabumi:
"Tidak ada dampak positif dan kebaikannya bagi siapa pun masuk menjadi anggota berandal motor. Siapa pun yang masuk ke dalam kelompok tsb merugikan baik bagi dirinya mau pun untuk orang lain! Sekalipun demikian, Saya tidak bisa menghakimi berandal motor itu sebagai kesalahannya. Pasti ada faktor penyebab atau akar masalahnya sampai geng motor itu bisa tercipta. Bukan melegitimasi kelakuannya yang meresahkan dan merugikan, tapi.. sepertinya mereka juga korban..." Note: Karunya nu puguh mah, ningali ABG kikituan teh, MADESU... |
Pukul 20.00
Yudhi, Masyarakat Kota Sukabumi:
"Hanya kumpulan orang-orang yang tidak punya jati diri dan tidak berguna. Mereka hanya mampu bergaya ketika bersama kelompoknya. Di luar itu, mereka tidak ada apa-apanya." |
Pukul 20.36
Pandangan dari Nabila Fauziah,seorang pelajar, diterima oleh Sukabumi Discovery melalui email, :" Tidak seharusnya berandal motor itu ada , seharusnya tidak ada. Karena akan mengganggu pelajar. Penegak hukum dan aparat berwajib harus menertibkannya secara terus-menerus."
Pukul 20.56
Indra Betmen, Masyarakat Kota Sukabumi:
"Pada dasarnya mereka(genk motor) itu adalah bagian dari demokrasi yang tidak berbeda jauh dengan ormas, LSM, Partai, atau susunan kabinet di pemerintahan. Yang membedakannya adalah dosa yang mereka perbuat atau kerugian apa yang ditimbulkan yang dapat dirasakan oleh kita sebagai warga/masyarakat yang sama2 pembuat dosa/kerugian yang harus hidup dalam bayang2 pajak yang dibebankan oleh organisasi pemerintahan yang diambil dari jerih payah dan kerja keras para pembuat dosa/kerugian setiap hari. Intinya hanya pada caranya saja. Ada yang berbuat dosa/merugikan secara sopan, ada jiga yang secara arogan. Namanya juga kesalahan/dosa/merugikan orang lain pasti semua tidak akan suka apalagi menghalalkannya, pasti semua akan bilang hal tersebut harus di hilangkan/dibabat/dilenyapkan. Pertanyaan nya, apakah kita bisa?? Bukan skeptis tp pada kenyataannya kita juga pembuat kerugian dimuka bumi ini hanya saja dampak yang diakibatkan berbeda-beda." |
Tanggal 22 Januari 2015
Windu Mandela, Jurnalis, tinggal di Sumedang
"Ya begitulah. Alam akan menyeleksi, apakah mereka akan kembali ke jalan lain atau tetap di situ ketika berdentuman dengan norma sosial. Brandal motor pun sesuatu yg telah jadi, produk eksistensi. Dan tidak semuanya mereka yang "berandal motor" telah menjadi berandal motor sesungguhnya."
Pukul 09.49
Ibu Ikeu, Ibu Rumah Tangga dari Kota Sukabumi:
"Bersihkan geng motor daerah sukabumi,, sangat sangat meresahkan dan membuat kami sebagai para ibu deg degan karna anak kami takut ikut"an,, apalah artinya geng motor hanya untuk kepamerah motor dan nyali,, kalu emang ber duit dan bernyali!!!,,, main d sirkuit bukanya d jalan raya." |
Pukul 10.03
Video diambil dari Youtube, berandal motor dihajar massa sekitar 10 bulan lalu.
Pukul 15.32
Damo, Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati , tinggal di Kabupaten Sukabumi:
"Pandangan saya selaku pelajar terhadapa brandal motor tentunya meresahkan masyarakat sukabumi khususnya, sehingga masayarakat merasa terganggu keamanan dan kenyamanannya d tempat tinggal sendiri. Untuk itu saya berharap polresta sukabumi lebih gesit dan aktif dalam merazia genk motor dan juga memberikan sanksi yang lebih memberikan efek jera tidak hanya dikembalikan pada orang tuanya saja. Kalo bisa kepada walikota kota sukabumi memberikan perda khusus tentang kenyamanan dan keamanan kota agar memberikan efek jera terhadap siapa saja yang membuat kenyamanan dan kemanan warga kota sukabumi terganggu." |
Posting Komentar untuk "#Trend-Sosial: Seberapa Jauh Pandangan Masyarakat Kota Sukabumi Terhadap Berandal Motor"