KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) AL-Fath Sejahtera, saat ini sedang membangun sanitasi dan jaringan air bersih, berupa sumur artesis dan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus) Plus-Plus, di Pesantren Dzikir AL-Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi. Adapun peletakan batu pertama pembangunan sanitasi dan jaringan air bersih tersebut, dilakukan oleh Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M., tepatnya pada tanggal 30 April 2015.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Sukabumi menjelaskan, tingkat warga masyarakat dalam mengakses air bersih, dinilai masih rendah. Karena kondisi air permukaan tanah, mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Selain itu, juga keterbatasan dalam membuka akses sambungan air bersih, khususnya yang dikelola oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) TBW (Tirta Bumi Wibawa). Berkaitan dengan hal tersebut, sebagian warga masyarakat, menggunakan air sungai, untuk memenuhi kebutuhan MCK.
Untuk itu, Pemerintah Kota Sukabumi, beserta instansi dan lembaga terkait, termasuk dengan berbagai elemen warga masyarakat, senantiasa berupaya optimal meningkatkan akses air bersih sebesar 50 persen. Sebab apabila hanya mengandalkan sambungan dari PDAM TBW, tingkat warga masyarakat dalam mengakses air bersih ini hanya sekitar 20 persen.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dicari solusi dan alternatif terbaik, supaya warga masyarakat bisa mengakses air bersih secara optimal. Salah satunya melalui pola pengelolaan air bersih, yang dilakukan oleh KSM. Dikatakannya, pengelolaan air bersih dengan cara diswadayakan oleh KSM akan lebih efektif, karena dalam satu titik pengelolaan air bersih, bisa membuka akses sebanyak 500 sambungan.
Dalam pada itu, Ketua KSM AL-Fath Sejahtera, sekaligus sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir AL-Fath Kota Sukabumi, Dr. K.H. Muhammad Fajar Laksana, S.E., CQM., M.M. menjelaskan, pembangunan sanitasi dan jaringan air bersih berupa sumur artesis dan MCK Plus-Plus ini, ditargetkan selesai dalam jangka waktu 5 bulan. Karena pembangunan sanitasi dan jaringan air bersih ini, dilengkapi dengan pembangunan WC Komunal, yang dapat menghasilkan biogas, bagi warga masyarakat yang ada di sekitarnya.
Diharapkannya, pembangunan sanitasi dan jaringan air bersih ini, dapat membuka akses bagi 1.000 KK (Kepala Keluarga), yang tersebar di 2 wilayah RW. Ketua KSM AL-Fath Sejahtera mengatakan, apabila sanitasi dan jaringan air bersih ini sudah selesai dibangun dan dioperasikan, setiap KK akan dibebankan biaya pemeliharaan sarana dan operasional, sekitar Rp. 25.000,00 per bulan.
Sumber: sukabumikota.go.id
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Sukabumi menjelaskan, tingkat warga masyarakat dalam mengakses air bersih, dinilai masih rendah. Karena kondisi air permukaan tanah, mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Selain itu, juga keterbatasan dalam membuka akses sambungan air bersih, khususnya yang dikelola oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) TBW (Tirta Bumi Wibawa). Berkaitan dengan hal tersebut, sebagian warga masyarakat, menggunakan air sungai, untuk memenuhi kebutuhan MCK.
Untuk itu, Pemerintah Kota Sukabumi, beserta instansi dan lembaga terkait, termasuk dengan berbagai elemen warga masyarakat, senantiasa berupaya optimal meningkatkan akses air bersih sebesar 50 persen. Sebab apabila hanya mengandalkan sambungan dari PDAM TBW, tingkat warga masyarakat dalam mengakses air bersih ini hanya sekitar 20 persen.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dicari solusi dan alternatif terbaik, supaya warga masyarakat bisa mengakses air bersih secara optimal. Salah satunya melalui pola pengelolaan air bersih, yang dilakukan oleh KSM. Dikatakannya, pengelolaan air bersih dengan cara diswadayakan oleh KSM akan lebih efektif, karena dalam satu titik pengelolaan air bersih, bisa membuka akses sebanyak 500 sambungan.
Dalam pada itu, Ketua KSM AL-Fath Sejahtera, sekaligus sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir AL-Fath Kota Sukabumi, Dr. K.H. Muhammad Fajar Laksana, S.E., CQM., M.M. menjelaskan, pembangunan sanitasi dan jaringan air bersih berupa sumur artesis dan MCK Plus-Plus ini, ditargetkan selesai dalam jangka waktu 5 bulan. Karena pembangunan sanitasi dan jaringan air bersih ini, dilengkapi dengan pembangunan WC Komunal, yang dapat menghasilkan biogas, bagi warga masyarakat yang ada di sekitarnya.
Diharapkannya, pembangunan sanitasi dan jaringan air bersih ini, dapat membuka akses bagi 1.000 KK (Kepala Keluarga), yang tersebar di 2 wilayah RW. Ketua KSM AL-Fath Sejahtera mengatakan, apabila sanitasi dan jaringan air bersih ini sudah selesai dibangun dan dioperasikan, setiap KK akan dibebankan biaya pemeliharaan sarana dan operasional, sekitar Rp. 25.000,00 per bulan.
Sumber: sukabumikota.go.id
Posting Komentar untuk "KSM Al-Fath Sejahtera Membangun Jaringan Air Bersih"