Islamilasi jelas sekali merupakan suatu proses yang sangat penting dalam sejarah di Indonesia sekaligus merupakan hal yang paling tidak jelas.. ketidak jelasan ini terletak pada persoalan kapan Islam masuk ke Indonesia, siapa penyebar Islam, dan adanya beberapa teori tentang Islamisasi di Nusantara.
Teori-teori Islam masuk ke Nusantara memiliki kelebihan dan kekurangan dengan munculnya berbagai pendapat baru dari para sejarawan yang membantah teori sebelumnya kemudian mengemukakan teori baru. Penelitian –penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di berbagai bidang disiplin ilmu humaniora dapat disimpulkan oleh penulis sebagai berikut:
Islamisasi di Nusantara dalam teori sufi bisa dipandang sebagai teori yang lebih rasional; Islam disebarkan oleh para sufi pengembara melalu pendekatan yang bersifat atraktif, cerdas, melalui akulturasi budaya. Pendekatan yang dilakukan oleh para sufi pengembara ini telah melahirkan budaya baru perpaduan antara kearifan local dan nilai-nilai dalam Islam. Oleh sebab itu, Islam mengalami kemudahan di dalam bergaul dengan tradisi Hindu-Budha yang juga memiliki tradisi tasawuf-mistisisme. Dengan demikian kehadiran Islam bukan merupakan ancaman terhadap Hindu-Budha dan agama atau keyakinan lain yang telah ada di Nusantara. Bisa disebutkan, tasawuf memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap agama-agama lain.
Teori-teori Islam masuk ke Nusantara memiliki kelebihan dan kekurangan dengan munculnya berbagai pendapat baru dari para sejarawan yang membantah teori sebelumnya kemudian mengemukakan teori baru. Penelitian –penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di berbagai bidang disiplin ilmu humaniora dapat disimpulkan oleh penulis sebagai berikut:
- Islam masuk dan menyebar di Nusantara pada abad ke 7 bersifat individual, pendapat ini sebagai simpulan dari teori Mekah atau Arab;
- Islam masuk dan menyebar di Nusantara pada abad ke -11 bersifat komunal ditandai dengan munculnya komunitas-komunitas Islam;
- Islam masuk dan menyebar di Nusantara pada abad ke-13 bersifat institusional, ditandai dengan berdirinya kerajaan Islam Samudera Pasai di Aceh.
Islamisasi di Nusantara dalam teori sufi bisa dipandang sebagai teori yang lebih rasional; Islam disebarkan oleh para sufi pengembara melalu pendekatan yang bersifat atraktif, cerdas, melalui akulturasi budaya. Pendekatan yang dilakukan oleh para sufi pengembara ini telah melahirkan budaya baru perpaduan antara kearifan local dan nilai-nilai dalam Islam. Oleh sebab itu, Islam mengalami kemudahan di dalam bergaul dengan tradisi Hindu-Budha yang juga memiliki tradisi tasawuf-mistisisme. Dengan demikian kehadiran Islam bukan merupakan ancaman terhadap Hindu-Budha dan agama atau keyakinan lain yang telah ada di Nusantara. Bisa disebutkan, tasawuf memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap agama-agama lain.
Posting Komentar untuk "Teori Masuknya Islam Ke Nusantara"