Tidak dapat dikatakan "lebay" atau berlebihan jika saya menyebutkan bahwa Pancasila merupakan sebuah falsafah final bagi bangsa ini. Mengapa? Sejak era Nusantara, nilai-nilainya telah dipegang kuat oleh para leluhur negeri ini.
Hal senada pernah ditulis oleh Ahmad Syafi'i Ma'arif, sebenarnya bangsa Indonesia -Kita- sudah tidak harus memperdebatkan lagi hubungan antara Islam dan Pancasila, karena falsafah yang telah sejak lama dipegang oleh bangsa ini merupakan saripati dari nilai dan ajaran Islam.
Para negarawan dan kaum agamawan yang begitu konsern terhadap penerapan dan pengamalan Pancasila tidak bermaksud bahwa Pancasila lebih suci dari agama apa dan manapun. Perekat dan pengikat eksistensi agama-agama di negara ini justru telah dibuktikan ketika Pancasila menjadi fondasi dan dasar negara.
Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid begitu gigih memperjuangkan dan mendakwahkan agar Pancasila tidak dilukai dengan kepentingan sektarian meskipun dengan mengatasnamakan penegakkan syariat Islam, hal ini berdasar pada kaidah-kaidah yang ada di dalam ajaran Islam itu sendiri. Menghindari keburukan lebih baik daripada mengambil kebaikan.
Dua tokoh bangsa di atas, Gus Dur dan Buya Syafi'i telah benar-benar mengkampanyekan kepada generasi kita pentingnya menjaga keutuhan negara dari sekadar meruntuhkan nilai-nilai yang telah dipegang selama ratusan bahkan bisa saja ribuan tahun oleh masyarakat Nusantara.
Kang Warsa
Posting Komentar untuk "Pancasila Falsafah Final"