Dua Musim Berbeda

Ketika ada perbedaan musim dalam satu wilayah, apakah hal ini akan dikatakan sebagai anomali?

Saya melakukan pemotretan fenomena alam di sebuah daerah kemarin. Kampung Salakaso di Kecamatan Lembursitu.

Pemotretan pemandangan alam tersebut menghasilkan satu buah kesimpulan; dalam satu wilayah, akhir-akhir ini tidak jarang ditemui dua musim; musim panen dan musim bercocok tanam.

Bagian selatan Kampung Selakaso, dari bahu Jl. Pelabuan II Km 7 hingga areal persawahan ujung paling selatan Kampung Nangerang memperlihatkan - dalam beberapa minggu lagi - padi akan segera dipanen.

Sementara, daerah paling utara hingga ke areal persawahan di kaki gunung Gajah memperlihatkan, para petani baru saja menggarap lahan pertanian milik mereka paska panen. Dan siap ditanami kembali oleh tanaman padi baru.

Hanya dipisahkan oleh Jl. Pelabuan II, dengan lebar 4 meter saja terdapat dua musim berbeda.

Ketersediaan air dan saluran irigasi bagi lahan-lahan pertanian di bagian selatan Jl. Pelabuan II memang lebih sedikit dari bagian utara. Untuk areal persawahan di bagian utara ada sungai Cipelang yang bisa memenuhi kebutuhan air di areal tersebut.

Di musim panas pun, debit air Sungai Cipelang akan tetap bisa memenuhi pasokan air untuk areal persawalah di bagian utara jalan.

Bagian selatan mengandalkan pasokan air dari selokan-selokan kecil. Kecuali itu, lahan pertanian di daerah selatan ini lebih luas jika dibandingkan dengan lahan pertanian di bagian utara.

Sebagian besar petani mengharapkan musim panen dan bercocok tanama di seluruh wilayah sebaiknya sama dengan alasan bisa mengurangi jumlah hama padi baik wereng , tikus, juga burung.

Perbedaan musim dalam satu daerah disebabkan oleh faktor ketersediaan air. Beberapa dekade lalu, di daerah ini jarang sekali terjadi dua musim berbeda dalam pertanian.

Salah seorang warga mengatakan, kejadian ini mulai muncul pada saat musim kemarau menerjang daerah tersebut pada tahun 1990-an. Akibatnya sampai sekarang. Lebih lanjut, sumber tersebut mengatakan, pertanian saat ini telah masuk ke dalam ranah pasar.

" Para petani akan menjual langsung hasil panennya baik melalui tengkulak atau kepada orang per orang. Setelah padi terjual, ya para pemilik dan penggarap lahan harus sesegera mungkin mencangkul dan membajak sawah untuk ditanami kembali." Katanya.

Hasil penelitian di bidang pertanian terkini menyebutkan, lahan pertania paska panen sebaiknya diistirahatkan terlebih dahulu selama tiga minggu hingga satu bulan sebelum digarap kembali.

Salah satu kesuksesan Vietnam dan Thailand bisa menghasilkan padi dan beras dengan jumlah maksimal salah satunya ditentukan oleh kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian benar-benar diimplementasikan oleh para petani di dua negara itu.

Posting Komentar untuk "Dua Musim Berbeda"