Hamas dan Israel Kembali Saling Serang



Kelompok militan Hamas membantah telah menculik seorang serdadu Israel pada konflik yang terjadi paska dilanggarnya gencatan senjata jangka pendek untuk mengakhiri konflik di daerah tersebut.

Hamas memberikan pendapat, dalam pertempuran, bisa saja seorang tentara meninggal tanpa harus diculik oleh lawan pertempurannya.

Bantahan ini dipertegas oleh Hamas, tentara Israel tersebut meninggal bersama penculik saat serangan Israel terhadap terowongan bawah tanah, menyusul dilakukannya bom bunuh diri oleh salah seorang anggota Brigade Al-Qassam.

“ Sampai sekarang, Kami tidak tahu soal hilangnya tentara Israel itu. Kami pun telah kehilangan kontak dengan anggota Kami setelah pertempuran.” Kata salah seorang pejabat Hamas.

Hamas menjelaskan, bentrokan antara pasukan Israel dengan Barigade Al-Qassam terjadi pada hari Rabu pukul 07.00 waktu setempat. Dua jam sebelum diberlakukannya gencatan senjata. Sementara sumber lain menyebutkan bentrokan justru terjadi beberapa menit setelah gencatan senjata selama 72 jam disepakati.

Menteri luar negeri Amerika Serikat, John Kerry menyatakan, Hamas bertanggung jawab terhadap pelanggaran gencatan senjata tersebut. Obama dan PBB mendesak agar korban penculikan harus segera dibebaskan oleh kelompok Hamas. “ Peristiwa ini sungguh memalukan.” Kata Obama.

Menurut Peter Lerner, juru bicara tentara Israel, ini menjadi alasan bagi tentara Israel untuk tetap melakukan operasi militer di wilayah Gaza hinnga Hadar Goldin, tentara yang diklaim telah diculik, ditemukan atau dibebaskan oleh Hamas.

Laman utama New York Times menyebutkan pasukan Israel telah melakukan penyerangan terhadap 200 sasaran di Gaza pasca bentrok kedua pasukan di Rafah. Sasaran dari pasukan Israel ditujukan kepada pos-pos utama kelompok Hamas dan Laboratorium pengembangan senjata di salah satu universitas Islam.

Akibat bentrokan tersebut, Menteri Kesehatan yang bermarkas di Gaza melaporkan 70 orang meninggal, termasuk di antaranya dua orang warga sipil yang tertimpa reruntuhan bangunan, menghancurkan 40 rumah, 3 mesjid, dan 1 universitas, akibat serangan roket-roket Israel.

Sementara itu, media Israel mengatakan rangkaian roket justru ditembakkan oleh kelompok Hamas ke Israel pada Sabtu (02/08) pagi, termasuk ke kota berpenduduk padat Tel Aviv.

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, yang mengontrol Gaza mengklaim telah menembakan roket ke Tel Aviv.

Media milik pemerintah Mesir, Mena, melaporkan bahwa perbatasan Rafah dibuka kembali untuk alasan kemanusiaan dan membantu korban.

Hingga kini, konflik di Gaza telah menewaskan setidaknya 1.600 warga Palestina dan 63 warga Israel. Seorang pekerja asal Thailand juga ikut menjadi korban.

Pada Jumat (01/08), gencatan senjata selama 72 jam telah disepakati dua belah pihak, namun langsung batal beberapa jam kemudian.

Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata, tetapi Israel mengatakan mereka terpaksa melakukan agresi untuk merespon tembakan roket.

Brigade Al-Qassam, sementara itu, mengklaim tidak memiliki informasi apapun tentang nasib letnan Hadar Goldin, 23.

Sukabumi Discovery | BBC ,NY Times, AP, Reuters

Posting Komentar untuk "Hamas dan Israel Kembali Saling Serang"