Tidak jauh dengan laporan triwulan Bank Dunia, perekonomian Indonesia menurun pada kuartal kedua tahun ini, ungkap Badan Pusat Statistik hari Selasa (08/05).
Selama April-Juni ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% atau menurun dibandingkan kuartal pertama di mana pertumbuhan Indonesia mencapai 5.21%.
Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi Leo Putra Rinaldy, berpendapat penurunan terjadi karena investasi yang melambat.
"Setelah pemilu, investasi harus menguat meskipun mungkin menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai hasil pemilu."
"Kebijakan ekonomi Joko Widodo tidak akan menunjukkan dampaknya terhadap perekonomian tahun ini karena ia baru akan bertugas pada bulan Oktober, tapi setidaknya investasi akan mulai untuk pascapemilu, yang akan berdampak baik bagi perekonomian di sisa tahun ini," tambahnya.
Namun, di lain pihak pengamat pasar modal, Reza Priyambada, menganggap pelemahan tersebut wajar.
"Pemerintah memang memaksa perekonomian kita (Indonesia) untuk melambat. Tujuannya apa? Tujuannya untuk menekan nilai impor," ungkap Reza.
Dengan berkurangnya impor, Reza berpendapat pemerintah berharap ekspor akan meningkat sehingga perekonomian Indonesia pun akan meningkat ke depannya.
Oleh karena itu, Reza memprediski melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya bersifat sementara.
Sukabumi Discovery | BBC World Service
Posting Komentar untuk "Perekonomian Indonesia Melemah"