Penerima Raskin di Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong mengeluh dengan buruknya kualitas beras yang disalurkan ke sejumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS), Jumat (8/5/2015). Selain berwarna coklat, beras tersebut berjamur sangat kotor dan mirip dedak. Alhasil warga mengembalikan beras tersebut ke pihak kelurahan setempat.
Hal ini diakui Rukmawati, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Keluarga Berencana Kelurahan Nyomplong, Kota Sukabumi. Menurutnya ada sebanyak 9 karung dengan berat masing-masing 15 kilogram dikembalikan ke pihaknya.
"Ada 9 karung yang kualitasnya begini dan dikembalikan oleh RTS. Ketika diperiksa warnanya menghitam, menggumpal dan berjamur, pendistribusian raskin yang bulan April. Walau memang bulan sebelumnya juga tak terlalu bagus tapi penyerapan mencapai 100%," ujar Rukmawati kepada sejumlah wartawan di kantornya sekira pukul 14.00 WIB.
Biasanya apabila menemukan beras seperti itu pihak kelurahan akan melelang ke warga lain untuk dijual, hal itu dilakukan karena pihak kelurahan dituntut harus menyetorkan uang penjualan raskin kepada Bulog. Namun karena jeleknya kualitas hal itu tak mungkin bisa dilakukan.
"Kemungkinan akan kita kembalikan saja ke pihak Bulog. Kami di sini hanya sebagai titik distribusi saja, kalau kita puter dengan sistem lelang ke warga lain juga enggak mungkin karena mana ada yang mau dengan kualitas seperti ini," lanjutnya lagi.
Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Pemerintah Kota Sukabumi Cecep Mansur menyebut temuan serupa juga terjadi di Kelurahan Sriwedari Kecamatan Gunungpuyuh. Di wilayah itu ada 16 karung beras raskin dengan kualitas jelek.
"Jika ditemukan raskin yang tidak berkualitas, maka bisa dikembalikan lagi ke Bulog untuk ditukarkan kembali jika memang tak layak dikonsumsi," singkatnya.
Sementara itu Kepala Gudang Bulog Pasirhalang, Subdrive Cianjur Sukabumi Aep Saepulloh membantah jika beras tersebut dikeluarkan olehnya. Meski pada karung tersebut bertuliskan beras Bulog, Aep berkilah dengan mengatakan kemungkinan itu dilakukan oleh kepala gudang sebelumnya karena dirinya bertugas baru di bulan Mei.
"Saya itu langsung memperhatikan setiap beras yang masuk dan keluar semuanya dalam pengawasan saya. Jadi enggak mungkinlah kalau beras itu lolos dari pemeriksaan karena saya terjun langsung, mungkin penyimpanan di titik distribusi yang enggak baik," ujarnya.
Dengan nada tinggi bahkan Aep meminta yang menemukan beras jelek itu untuk mengembalikan ke gudang bulog. "Asal jangan berubah jadi pasir kembalikan saja," imbuhnya.
Sumber: detik.com
Hal ini diakui Rukmawati, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Keluarga Berencana Kelurahan Nyomplong, Kota Sukabumi. Menurutnya ada sebanyak 9 karung dengan berat masing-masing 15 kilogram dikembalikan ke pihaknya.
"Ada 9 karung yang kualitasnya begini dan dikembalikan oleh RTS. Ketika diperiksa warnanya menghitam, menggumpal dan berjamur, pendistribusian raskin yang bulan April. Walau memang bulan sebelumnya juga tak terlalu bagus tapi penyerapan mencapai 100%," ujar Rukmawati kepada sejumlah wartawan di kantornya sekira pukul 14.00 WIB.
Biasanya apabila menemukan beras seperti itu pihak kelurahan akan melelang ke warga lain untuk dijual, hal itu dilakukan karena pihak kelurahan dituntut harus menyetorkan uang penjualan raskin kepada Bulog. Namun karena jeleknya kualitas hal itu tak mungkin bisa dilakukan.
"Kemungkinan akan kita kembalikan saja ke pihak Bulog. Kami di sini hanya sebagai titik distribusi saja, kalau kita puter dengan sistem lelang ke warga lain juga enggak mungkin karena mana ada yang mau dengan kualitas seperti ini," lanjutnya lagi.
Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Pemerintah Kota Sukabumi Cecep Mansur menyebut temuan serupa juga terjadi di Kelurahan Sriwedari Kecamatan Gunungpuyuh. Di wilayah itu ada 16 karung beras raskin dengan kualitas jelek.
"Jika ditemukan raskin yang tidak berkualitas, maka bisa dikembalikan lagi ke Bulog untuk ditukarkan kembali jika memang tak layak dikonsumsi," singkatnya.
Sementara itu Kepala Gudang Bulog Pasirhalang, Subdrive Cianjur Sukabumi Aep Saepulloh membantah jika beras tersebut dikeluarkan olehnya. Meski pada karung tersebut bertuliskan beras Bulog, Aep berkilah dengan mengatakan kemungkinan itu dilakukan oleh kepala gudang sebelumnya karena dirinya bertugas baru di bulan Mei.
"Saya itu langsung memperhatikan setiap beras yang masuk dan keluar semuanya dalam pengawasan saya. Jadi enggak mungkinlah kalau beras itu lolos dari pemeriksaan karena saya terjun langsung, mungkin penyimpanan di titik distribusi yang enggak baik," ujarnya.
Dengan nada tinggi bahkan Aep meminta yang menemukan beras jelek itu untuk mengembalikan ke gudang bulog. "Asal jangan berubah jadi pasir kembalikan saja," imbuhnya.
Sumber: detik.com
Posting Komentar untuk "Beras Raskin Berjamur di Kelurahan Nyomplong"