Takut Salib

Dalam beberapa film horror luar nagreg, sampai akhir tahun 90-an, sangat lumrah hantu-hantu selalu stress dan depresi saat melihat simbol keagamaan, misalnya salib.

Namun, saat ini telah terjadi pergeseran pandangan, dalam film horror Hollywood, hantu-hantu tersebut rupanya sudah tidak stress dan takut, apalagi sampai terbakar saat diperlihatkan salib. 

Dalam film Van Helsing, tokoh Drakula malah dengan gagahnya membohongi Van Helsing seolah terbakar ketika memegang salib. Nyatanya tidak.

Di film the Nun pun sama, saat seorang biarawati memperlihatkan salib kepada hantu perempuan itu, si hantu sama sekali tidak merasa takut oleh salib. 

Bahkan, di film The Mummy, saat seorang guide memperlihatkan simbol keagamaan sambil merapal mantra dalam berbagai bahasa Timur Tengah, Si Mummy terlihat bingung.

 Si Mummy baru merespon ketika si guide merafalkan mantra dalam bahasa Ibrani. " Bahasa kaum budak!" Kata Mummy, mengingat di era Mesir Kuno, bangsa Israel diperbudak oleh kerajaan.

Pergeseran pandangan tersebut memang rasional karena salib dan simbol-simbol keagamaan lainnya tidak memiliki fungsi hanya sekadar untuk menakut-nakuti hantu, jurig, setan, tuyul, wewe gombel, dsb. 

Akhir-akhir ini, orang-orang di negeri ini memperlihatkan devosi keagamaan mereka dengan memperlihatkan sikap takut dan stress terhadap simbol keagamaan keyakinan orang lain. Satu persoalan yang sebetulnya telah selesai dibahas oleh ulama-ulama salaf (terdahulu).

Dulu, saat kasus Ahok tentang penistaan agama ramai diperbincangkan, saya malah sempat berpikir: jangan-jangan, karena sikap sebagian dari kita lah yang terlalu membenci manusia secara berlebihan telah menghalangi seorang Ahok untuk mendapatkan "hidayah". 

Tidak menutup kemungkinan, andai saja kita bersikap lebih bijak dan legowo, Ahok juga akan berpikir untuk memeluk Islam karena merasa nyaman dengan perlakuan dari kita. 

Tapi sudahlah, kita memang masih sulit mencontoh Nabi yang telah memperlihatkan sikap pemaafnya ketika dilempari batu oleh penduduk Thaif. Kita terlalu egois, maka pintu-pintu hidayah orang lain pun terkunci oleh sikap kita. Kita terlalu  mementingkan diri sendiri sambil berangan-angan seolah-olah surga hanya disiapkan untuk satu golongan saja.

Sukabumi, sebelum lebaran
Kang Warsa
Kang Warsa Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Posting Komentar untuk "Takut Salib"