Media memiliki peran penting dalam proses pembahasaan dan penyaluran informasi dari pemerintah kepada publik dengan tetap memperhatikan etika jurnalistik. Kerja sama dan kolaborasi antara media dengan pemerintah sebagai dua unsur pentahelix harus terjalin utuh sebagai syarat lahirnya informasi yang akurat, seimbang, dan dapat mengedukasi masyarakat.
Kolaborasi dan kerja sama antara media dengan pemerintah harus terus diperkuat melalui berbagai bentuk kegiatan. Pemerintah Kota Sukabumi telah mengupayakan hal tersebut.
Pada 2 Oktober 2023, Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji telah melakukan audiensi dengan sejumlah insan pers. Pertemuan ini tidak hanya menandai langkah positif dalam meningkatkan hubungan antara pemerintah kota dan media, tetapi juga menciptakan landasan kokoh untuk membangun kolaborasi yang lebih erat.
Implementasi kolaborasi Pemerintah Kota Sukabumi dengan media berikutnya diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Sukabumi melalui kegiatan Coffee Morning pada 27 Oktober 2023.
Langkah ini, saya pandang sebagai pelanjutan pertemuan sebelumnya, sebab, selain melalui pertemuan di ruang-ruang tertutup, komunikasi dua arah harus diselenggarakan di ruang terbuka.
Pemerintah dan media menjadi dua unsur penting dari rantai pentahelix, kerja sama yang baik dua unsur ini akan menghasilkan beberapa hal positif.
Pertama, peran media sebagai penyalur informasi kepada publik membutuhkan sumber berita, ide, dan gagasan dari pihak lain.
Begitu juga sebaliknya, Pemerintah Kota Sukabumi membutuhkan media, sebagai penyalur informasi media akan membantu pemerintah kota sukabumi dalam mengalirkan informasi, regulasi, dan program-program pemerintah kepada publik. Ini berarti, informasi yang diterbitkan oleh media baik cetak atau daring menjadi hal penting dalam proses edukasi kepada masyarakat.
Kedua, era keterbukaan informasi ditandai oleh percepatan sebaran berita, terutama melalui saluran daring. Tanpa komunikasi dua arah yang efektif, informasi yang disebarluaskan dikhawatirkan bersifat spekulatif dan tidak terverifikasi. Maka, kolaborasi antara pemerintah dan media sangat penting untuk meningkatkan implementasi kode etik jurnalistik tentang profesionalisme dan moralitas jurnalis. Informasi yang berimbang dapat melahirkan informasi valid.
Di sisi lain, konfirmasi dan verifikasi dari pemerintah terhadap pemberitaan yang akan dipublikasikan akan mengokohkan asas-asas pemerintahan; transparansi dan profesionalisme. Informasi yang diberikan oleh sumber berita kepada media dengan memperhatikan keberimbangan dapat menghasilkan informasi yang memiliki nilai edukasi.
Ketiga, proses pengolahan informasi tentang pemerintahan menjadi sebuah berita harus dilakukan oleh media dengan mengakses langsung kepada pihak berwenang. Narasi positif, jelas, dan benar tentang suatu isu yang terjadi di Kota Sukabumi akan tersalurkan oleh media secara objektif dan diterima oleh publik seperti apa adanya.
Keempat, media massa baik cetak atau daring merupakan media edukasi. Ciri utama informasi bermuatan edukatif yaitu di dalamnya memiliki konten-konten berbasis data, memiliki sumber jelas, validitas yang dapat dipertanggungjawabkan, dan tidak bersifat spekulatif. Judul pemberitaan memang selalu mengundang nyali dan perhatian pembaca (publik), hal ini tentu harus diimbangi oleh muatan di dalam pemberitaan yang sarat dengan informasi edukatif.
Yellow Journalism sudah cukup menjadi bagian dari sejarah jurnalistik. Sebuah masa ketika media dijadikan alat propaganda dan menampilkan pseudo-science (sains palsu). Yellow Journalism mulai dikenal di Amerika serikat, bersumber pada persaingan dua wartawan pada pertengahan tahun 1890-an, yaitu Joseph Pulitzer dari harian New York World dan William Randolph Heartz dari harian New York Journal yang sering menulis menggunakan tinta berwarna kuning.
Pada puncak persaingan keduanya, kedua harian tersebut telah dikritik oleh publik setempat karena berita yang dimuatnya sering dibuat bombastis dan sensasional walaupun sebenarnya biasa saja. Hal itu dilakukan kedua belah pihak untuk meningkatkan oplah mereka.
Jurnalistik secara konvensional, berarti menginformasikan secara utuh suatu fakta secara apa adanya. Kata kunci dari jurnalistik adalah kebenaran (truth). Ia pun harus memihak kepada publik dan imparsial (tidak memihak).
Dalam kaidah jurnalistik, seorang jurnalis harus menyampaikan fakta sesuai dengan apa yang disaksikan, tanpa harus menghakimi terhadap fakta tersebut berdasarkan opininya. Ketika seorang jurnalis melihat tangan seorang laki – laki dewasa merogoh tas seorang perempuan di atas bus kota, maka seorang jurnalis haruslah menulis apa adanya, karena belum tentu laki – laki tersebut adalah seorang copet.
Bagi pemerintah, kolaborasi dengan media dalam bentuk dialog dua arah merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pemerintah dapat merespons lebih cepat terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang terbaca dari pemberitaan media.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Sukabumi akan baik dan relevan jika didukung oleh data yang baik. Di sini, media memainkan peran penting untuk menyuplai data-data bersifat bottom-up yang bersumber dari wilayah.
Ke depan, media di Kota Sukabumi memang harus memfokuskan juga pada konten bergenre fitur, investigasi utuh, dan memunculkan hasil-hasil riset secara berkala. Sebagai contoh, media dapat memastikan tingkat kebahagiaan masyarakat Kota Sukabumi terhadap kebijakan yang telah diterbitkan oleh pemerintah.
Apakah infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah kota telah mengubah pola dan cara hidup masyarakat? Apakah kehadiran pedestrian memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku masyarakat, misalnya masyarakat menjadi lebih gemar berjalan kaki di waktu senggang dari pada menggunakan kendaraan bermotor? Isu-isu seperti ini akan terjawab melalui investigasi dan riset media. Media yang memiliki akurasi data dapat menjadi rujukan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Kolaborasi dengan media adalah langkah strategis dalam membangun citra positif tentang Kota Sukabumi. Dengan informasi yang transparan dan dapat dipercaya, masyarakat akan merasa lebih yakin terhadap kebijakan dan program yang dijalankan oleh pemerintah.
Media yang bekerja sama dengan pemerintah akan memberikan pemaparan yang komprehensif mengenai pencapaian dan inisiatif pemerintah, sehingga masyarakat dapat menghargai dan mendukung upaya-upaya pembangunan yang dilakukan di Kota Sukabumi.
Dimuat Radar Sukabumi, 27 Oktober 2023
Posting Komentar untuk "Kolaborasi Media dengan Pemerintah: Perkuat Narasi Informasi"