Sebuah sikap baik saat ini sedang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Kampung Kibitay, sejak tiga tahun ini telah dipromosikan sebagai "kawasan hutan Kota Sukabumi". Penamaan ini tidak berlebihan, sebab sejak satu bulan terakhir, Pemerintah Kota Sukabumi telah mulai mewujudkan cita-cita membangun hutan kota tersebut.
Kibitay, sebuah tempat di Selatan Kota Sukabumi, berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukabumi seolah telah menjadi daerah idola sejak Kota Sukabumi dipimpin oleh Molly Mulyahati. Daerah ini, kecuali masih belum padat dihuni oleh penduduk, juga merupakan wilayah peri-peri , memiliki pesona alam yang pantas disandingkan dengan objek-objek wisata lainnya.
Kecamatan Lembursitu merupakan wilayah pemekaran dari Kecamatan Baros. Sejak masuk ke wilayah Kota Sukabumi, pemerintah telah membidik kawasan Baros, Cibeureum, dan Lembursitu sebagai sasaran utama dari pembangunan. Meskipun, sampai saat ini, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah jarang sekali mempertimbangkan sisi-sisi pembangunan secara holistik, paling tidak, pembangunan infra-struktur dan fisik ini akan menjadi satu batu loncatan terhadap pembangunan-pembangunan lainnya.
Arah dan kebijakan pembangunan daerah-daerah pinggiran Kota berjalan selalu tertatih-tatih. Alasan utama darinya adalah, Pendapatan Asli Daerah Kota Sukabumi tidak sebanding dengan alokasi dana untuk membangun wilayah-wilayah pinggiran Kota secara massiv dan terprogres. Apalagi jika harus memikirkan bagaimana caranya membangun kembali manusia sebagai pelaku pembangunan itu sendiri.
Program Pendanaan Kompetiti (PPK)- dalam upaya peningkatan Indeks Pembanguna Manusia telah dilakukan, membidik tiga aspek penilaian; Pendidikan, Kesehatan, dan Daya Beli. Pemerintah Kota Sukabumi, selama dua tahun (2007-2008), berusaha memaksimalkan dana kompetitip tersebut untuk membangun masyarakat. Secara tema dan konsep, program pendanaan kompetitip mendapat respon positif dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kembali, wilayah BACILE menjadi primadona sasaran program tersebut.
Bantuan dengan memberikan "kail kepada nelayan" dilakukan oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, dikucurkan bantuan pendanaan kepada para petani seperti; dibantu langsung dengan menyediakan domba-domba, sapi-sapi, bahkan di wilayah Lembursitu ini karena memiliki Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) disiapkan bantuan untuk membangun industri daur ulang sampah menjadi pupuk organik.
Apa lacur, Program Pendanaan Kompetitif kurang berhasil dan tidak menghasilkan out-put maksimal. Kota Sukabumi hanya menerima bantuan dari Provinsi sebanyak dua kali karena dinilai tidak berhasil secara tepat meningkatkan indeks pembangunan manusia (HDI). Dana dan bantuan yang dikeluarkan tidak menghasilkan sesuatu yang besar sebagaimana tertuang dalam konsep-konsep melangit tersebut.
Sudah tentu ketidak suksesan PPK-IPM ini sebanding dengan;
- Arah dan Kebijakan dalam program ini terlalu longgar
- Tidak seimbangnya antara konsep yang melangit dengan pembangunan karakter masyarakat;
- Ketidak tepatan sasaran program; dan
- Tidak direncanakan secara matang.
Satu hal penting lainnya, BACILE menjadi primadona sasaran pembangunan pemerintah Kota Sukabumi, namun pada pelaksanaan pembanguna tetap saja skala prioritas pembanguna dilangsungkan secara merata dengan Kecamatan-Kecmatan. Bukan dari pendanaannya saja, Juga dari sasaran dan bentuk pembangunan yang selalu mengarah kepada kegiatan fisik. Penerimaan Dana Block-Grant, Spesifik- Grant, dan Dana Hibah antara kecamatan yang telah maksimal secara infra-struktur dengan kecamatan yang masih harus dibenahi tetap dibagi rata. Skala Prioritas dibentuk, namun sayang sekali kurang disikapi dalam realisasi pembangunan tersebut.
Tahun 2011, Pemerintah Kota Sukabumi kembali membidik kawasan Kecamatan Lembursitu, Pembangunan hutan Kota pun direncanakan; tentu saja niat dan tekad baik ini mendapat respon positif dari seluruh lapisan masyarakat.
Saat ini , Hutan Kota sedang mulai dibenahi. Satu sampai lima tahun ke depan, Kota Sukabumi akan memiliki hutan Kota. Kenapa harus dibangun? Sebab, potensi alam terbesar tidak dimiliki oleh Kota Sukabumi, tetapi oleh Kabupaten Sukabumi.[ ]
KANG WARSA
Posting Komentar untuk "HUTAN KOTA"