Israel Menambah Personel Wajib Militer



Jumlah personel wajib militer (wamil) yang dikerahkan oleh Israel untuk meningkatkan kekuatan dalam menghadapi konflik Gaza telah mencapai 86.000.

Operasi militer Israel dengan tujuan meminimalisir gerakan penentang negara tersebut dilancarkan sejak tanggal 8 Juli 2014.

Dikutip dari laman BBC World Service, Israel terus meningkatkan jumlah personel wajib militer sebanyak 16.000 orang.

Serangan Israel diperluas melalui operasi serangan udara dan darat pada tanggal 17 Juli.

Alasan utama Israel melakukan operasi militer tersebut adalah untuk menghancurkan sekitar 30 terowongan bawah tanah yang dibangun oleh kelompok Hamas.

Diklaim, pembangunan terowongan bawah tanah itu untuk memudahkan kelompok Hamas dalam melakukan penyerangan ke wilayah-wilayah Israel.

Pemerintah Israel sendiri mengakui, sebagian besar terowongan bawah tanah telah dihancurkan dalam beberapa hari ini, terhitung selama tiga pekan sejak operasi militer dilancarkan.

Informasi terkini menyebutkan, kendati pun terowongan itu telah dihancurkan, PM Israel, Benyamin Netanyahu menegaskan, operasi militer di Gaza akan terus dilakukan dalam waktu lama.

Pasca pengeboman terhadap Gaza yang menghancurkan sebuah sekolah PBB, Israel bersikeras akan menyelidiki pengeboman terhadap sekolah tersebut.

Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang juru bicara pemerintah Israel yang meminta maaf atas kejadian rusaknya sekolah milik PBB.

Mark Regev menyatakan permohonan maafnya, " Kebijakan Israel adalah tidak menjadikan warga sipil sebagai sasaran operasi militer."

Selama tiga pekan sejak operasi militer dilancarkan oleh Israel, sekitar 1.360 warga Palestina tewas. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Sedangkan di pihak Israel telah jatuh sebanyak 58 koraban jiwa, dua di antaranya penduduk sipil.



Operasi militer Israel yang telah menyebabkan kerugian besar tersebut telah mendapat kecaman dari berbagai negara. Amerika dan PBB mengecam pengebomam sekolah milik PBB.

Jauh hari sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menegaskan sikap terhadap konflik Gaza. Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan Israel harus menghentikan serangan ke Jalur Gaza dan menambahkan Indonesia telah berkomunikasi dengan negara-negara mitra untuk meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan penghentian aksi militer Israel di Gaza.

"Sudah tiba waktunya agar Israel betul-betul ditekan untuk menghentikan tindakan mereka yang biadab ini," kata Marty dan menegaskan Indonesia mengutuk serangan tersebut.

Pemerintah juga meminta semua warga negara Indonesia yang berada di wilayah Gaza untuk segera melapor kepada Perwakilan RI di negara sekitar.

Kang Warsa | BBC, AFP, NYTimes

Posting Komentar untuk "Israel Menambah Personel Wajib Militer"