Australia Ingin Mencekal Pengkhotbah Kebencian

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan dia ingin peraturan visa diperketat agar para pengkotbah ideologi ekstremis dilarang masuk ke negara itu.

Abbott mengatakan amendemen hukum yang sudah diajukan akan menganggap upaya "mempromosikan terorisme" di Australia sebagai tindak pidana, dan mempermudah langkah melarang kelompok-kelompok ekstremis.

Australia sudah meningkatkan status siaga akan kemungkinan terjadinya serangan teroris, dan beberapa minggu terakhir ini melancarkan razia anti-terorisme.

Negara kangguru ini juga bergabung dalam pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk memerangi kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) di Irak.

Kartu merah

Australia sudah memiliki hukum yang memungkinkan negara itu menolak pemberian visa kepada orang-orang yang memiliki catatan kriminal, yang "tidak memiliki watak yang baik", atau yang mungkin akan "menghasut agar ada perselisihan" atau "berbahaya" bagi Australia.

Namun, Abbott mengatakan kepada wartawan bahwa sistem "kartu merah" akan diperkenalkan untuk menyaring, mengindentifikasi dan menolak pemberian visa bagi orang-orang tertentu.

"Selama bertahun-tahun ada berbagai jenis orang yang datang ke negara ini untuk membuat masalah, mengganggu dan menghasut antara orang Australia dengan orang Australia," kata Abbott.

"Yang ingin kami lakukan adalah memastikan mereka yang diketahui sebagai pengkotbah yang menyebarkan kebencian tidak datang ke negara ini untuk menjual ideologi esktremis mereka yang memecah belah."

Sumber: BBC

Posting Komentar untuk "Australia Ingin Mencekal Pengkhotbah Kebencian"