Dyah Kencono Nuraini, salah seorang siswi SDN Brawijaya Kota Sukabumi menjadikan; gunung parang, leungli, kendi, air, wijaya kusuma, dan kujang sebagai unsur ragam hias batik tulis dalam penyelenggaraan FLS2N Jawa Barat.
Pengambilan unsur ragam hias batik tulis tersebut dilatarbelakangi oleh pendekatan budaya. Gunung parang- misalnya – kecuali merupakan nama salah satu kelurahan di Kota Sukabumi, lebih dari itu, Gunung parang merupakan kontur alam Kota Sukabumi di masa lalu berupa deretan bebukitan yang membentuk sebuah parang.
Selain penyematan unsur-unsur alam dan ragam yang identik dengan budaya di Kota Sukabumi dan Tatar Sunda. Pada acara FLS2N tersebut, siswi SDN Brawijaya itu menggunakan pewarna alam dalam pembuatan batik tulis.
Fonna Melania dari Batik Tulis Lokatmala sebagai pembimbing pembuatan batik di SDN Brawijaya menyebutkan, pewarna alam dalam perlombaan ini diambil dari beberapa pohon besar atau kayu tinggi seperti; kulit mahoni, daun tarum, dan beberapa tumbuhan yang akrab dengan keseharian kita seperti; kulit bawang putih serta daun suji.
H.M Muraz, melalui akun facebooknya memberikan komentar terhadap keikutsertaan siswi SDN Brawijaya Kota Sukabumi dalam FLS2N tersebut, batik tulis dengan pewarna alam harus terus dikembangkan agar semakin dikenal.
Sejak beberapa tahun terakhir, Batik Tulis Lokatmala sangat serius dalam membuat dan mengenalkan batik tulis pewarna alam dengan unsur-unsur ragam hias yang menggambarkan keadaan alam dan budaya yang mengakar di masyarakat.
Selain ramah lingkungan, penyampain informasi budaya yang tersurat dalam motif dan hiasan batik bisa ditransformasikan kepada masyarakat.
Pengambilan unsur ragam hias batik tulis tersebut dilatarbelakangi oleh pendekatan budaya. Gunung parang- misalnya – kecuali merupakan nama salah satu kelurahan di Kota Sukabumi, lebih dari itu, Gunung parang merupakan kontur alam Kota Sukabumi di masa lalu berupa deretan bebukitan yang membentuk sebuah parang.
Selain penyematan unsur-unsur alam dan ragam yang identik dengan budaya di Kota Sukabumi dan Tatar Sunda. Pada acara FLS2N tersebut, siswi SDN Brawijaya itu menggunakan pewarna alam dalam pembuatan batik tulis.
Fonna Melania dari Batik Tulis Lokatmala sebagai pembimbing pembuatan batik di SDN Brawijaya menyebutkan, pewarna alam dalam perlombaan ini diambil dari beberapa pohon besar atau kayu tinggi seperti; kulit mahoni, daun tarum, dan beberapa tumbuhan yang akrab dengan keseharian kita seperti; kulit bawang putih serta daun suji.
H.M Muraz, melalui akun facebooknya memberikan komentar terhadap keikutsertaan siswi SDN Brawijaya Kota Sukabumi dalam FLS2N tersebut, batik tulis dengan pewarna alam harus terus dikembangkan agar semakin dikenal.
Sejak beberapa tahun terakhir, Batik Tulis Lokatmala sangat serius dalam membuat dan mengenalkan batik tulis pewarna alam dengan unsur-unsur ragam hias yang menggambarkan keadaan alam dan budaya yang mengakar di masyarakat.
Selain ramah lingkungan, penyampain informasi budaya yang tersurat dalam motif dan hiasan batik bisa ditransformasikan kepada masyarakat.
Posting Komentar untuk "Ragam Hias Batik Tulis Lokatmala di FLS2N Jabar"