Aktivitas yang Mulai Dilupakan


Masyarakat neo urban ditandai oleh perubahan sikap terutama meninggalkan kebiasaan tradisional. Proses ini berlangsung karena teknologi sering dianggap sebagai lawan dari tradisionalisme, pola pikir masa lalu.

Dalam waktu beberapa tahun ke belakang, terhitung dari tahun 2009, sejak ponsel cerdas bernama BlackBerry digemari oleh masyarakat, aktivitas tradisional seperti menyapukan halaman rumah, membersihkannya dari rumput liar, mengepel lantai, dan membersihkan perabotan rumah tangga sudah jarang dilakukan terutama oleh para lelaki.

Orang akan lebih memilih membaca surat kabar terlebih dahulu di beranda rumah meskipun di hadapannya terlihat rumput liar telah memadati halaman rumah. Pekerjaan semacam itu telah dinyatakan sampingan saja, dapat dikerjakan di hari libur, itu juga bisa dilakukan setiap satu kali dalam satu bulan. Sebab rumput tidak sama dengan arus tumbuhnya informasi yang begitu cepat berubah dalam hitungan detik saja.

Kebiasaan orang perorang seperti di atas ternyata jika dicermati dengan seksama dapat menular kepada orang lain. Jika kita memperhatikan bahu-bahu jalan di Sukabumi ini akan menemukan hal baru, trotoar tidak lagi difungsikan sebagai tempat berjalan para pengguna jalan, bahu jalan dan trotoar justru dibiarkan begitu saja hingga ditumbuhi oleh rumput liar, tanpa terawat, pemerintah pun seolah tidak memiliki beban jika persoalan tersebut -membereskan jalan dan menatanya- merupakan kewajiban pemerintah.

Pada tahun 1990-an, halaman rumah di sepanjang Jl. Widyakarama Balandongan selalu menampilkan kesan jika kampung itu benar-benar dihuni oleh manusia. Sepanjang jalan walau belum diaspal begitu bersih dan rapi, halaman rumah pun terlilat " lalening ", tanpa sehelai daun mati padahal hampir setiap rumah ditumbuhi oleh pohon besar tepat di halamannya. Bisa dibandingkan dengan sekarang, bahu jalan saja sama sekali tidak layak disebut sebagai sebuah jalan.

Bisa saja, lahirnya fenomena baru tentang ketidakteraturan dalam hidup ini disebabkan oleh semakin memokusnya pikiran manusia terhadap diri mereka sendiri sebagai seorang individu yang harus menomorsekiankan lingkungan di mana mereka tinggal. Serba cepat, serba mudah, serba berubah sama sekali berbanding terbalik dengan hukum di alam semesta ini yang memerlukan waktu lama atau evolutif dalam setiap perubahan. Walhasil, manusia cenderung meninggalkan alam ini, bukan sekadar menempatinya kecuali memperlakukannya sebagai budak.

Kang Warsa. Sukabumi, 19 Oktober 2017.

Posting Komentar untuk "Aktivitas yang Mulai Dilupakan"