Ada Topi Homburg di Musrenbang Kecamatan Citamiang



Agar lebih khusu, bacalah artikel ini sambil mendengarkan lagu Homburg dari Procol Harum.

Pada Senin, 22 Januari 2024, saya turut menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Citamiang.

Acara ini diadakan di Aula Kecamatan Citamiang, dimulai pukul 13.00 WIB, dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah kecamatan, kelurahan, unsur Forkopimcam, tokoh masyarakat, dan unsur masyarakat lainnya.

Musrenbang merupakan forum untuk menentukan skala prioritas pembangunan di wilayah, dan kali ini, saya ingin menyampaikan pengalaman menarik seputar kegiatan ini.

Seiring berjalannya waktu, perubahan dan penyegaran mulai terlihat dalam pelaksanaan Musrenbang. Selama setengah dekade terakhir, acara ini tidak lagi menjadi agenda formal belaka, melainkan juga menyelipkan elemen hiburan yang tidak terpisahkan dari ruh kegiatan.

Dulu, Musbangkel (Musrenbang tingkat kelurahan) lebih bersifat linear, dengan alur: undangan datang, mengisi daftar hadir, menyimak sambutan tokoh, pembacaan usulan dari masyarakat, pembentukan tim perumus, dan selesai. Kini, sentuhan kreativitas dan hiburan menjadi bagian integral dari setiap program pemerintah.

Hal ini nampak dalam Musrenbang Kecamatan Citamiang, di mana Camat Citamiang, Kang Aries, beserta seluruh aparatur kecamatan dan kelurahan tampil berbeda dengan mengenakan topi Homburg berwarna krem.

Topi Homburg sendiri berasal dari kota Homburg, Jerman, pada abad ke-19, awalnya digunakan oleh para petani dan pekerja, tetapi kemudian populer di kalangan kelas atas dan menengah di abad ke-20. Kini, topi ini masih sering dipakai pada acara-acara formal.

Pemandangan unik tersebut tentu menarik perhatian, namun lebih dari sekadar hiburan, itu menjadi ekspresi kreativitas dalam mengelola acara publik.

Apalagi, pilihan ini mungkin juga merupakan bentuk pengenalan karakter personal Camat Kang Aries yang dikenal dengan gaya uniknya.

Tidak hanya menyoroti elemen hiburan, Musrenbang Citamiang juga mencerminkan pentingnya kreativitas dan persiapan matang dalam penyelenggaraan acara.

Dengan demikian, terlihat bahwa kegiatan Musrenbang tidak hanya sebagai forum formal untuk merumuskan program pembangunan, melainkan juga sebagai momen kolaboratif yang penuh inovasi.

Kreativitas yang diusung dalam Musrenbang tersebut memperkaya pengalaman peserta, membuktikan bahwa acara publik dapat menjadi sarana menyampaikan pesan dan merangsang partisipasi masyarakat.

Kedekatan dengan pihak kecamatan dan kelurahan juga terlihat dalam kegiatan ini, di mana elemen-elemen hiburan dan kreativitas tidak hanya menjadi pengisi acara, tetapi juga sarana membangun hubungan baik dengan masyarakat.

Simpulannya, keberhasilan acara ini tidak hanya dinilai dari sisi formalitas dan usulan pembangunan, tetapi juga dari bagaimana acara tersebut dapat memberikan pengalaman positif, meningkatkan semangat partisipasi masyarakat, dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan warganya.

Kang Warsa
Kang Warsa Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Posting Komentar untuk " Ada Topi Homburg di Musrenbang Kecamatan Citamiang"