Babak Baru Wisata Alam Kota Sukabumi



Sukabumi, kota kecil yang terletak di Provinsi Jawa Barat, memiliki potensi alam yang cukup besar. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya tergali dan dioptimalkan untuk pengembangan pariwisata.

Sejak kepemimpinan alm. Muslikh Abdusysukur, Pemerintah Kota Sukabumi telah memetakan Program Jangka Panjang Daerah pada tiga sektor pembangunan, yaitu; pendidikan, kesehatan, dan daya beli.

Penetapan tiga sektor ini dipengaruhi oleh beberapa hal; pertama, daerah perkotaan di negara ini memiliki kondisi serupa. Kota memiliki fasilitas memadai sebagai daya dukung terhadap pencapaian program jangka panjang.

Sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan pusat perbelanjaan dimiliki oleh kota. Tak ayal, situasi ini menjadi daya tarik masyarakat perdesaan untuk mendulang pengetahuan dan mengadu nasib di kota. Bagi kota, peluang masuknya masyarakat dari luar kota dipandang sebagai berkah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Kedua, berbeda dengan daerah tetangganya yaitu Kabupaten Sukabumi yang berkelimpahan dengan sumber daya alam sebagai kapital penting sasaran pembangunan berbagai bidang, wilayah Kota Sukabumi dengan cakupan luas 48.33 km persegi dengan kontur alam merata di bagian utara dan sedikit miring ke bagian selatan hanya memiliki potensi alam di bidang pertanian.

Sektor pariwisata alam yang dikembangkan oleh pemerintah sejak saat itu hingga sekarang baru Pemandian Air Panas Cikundul. Hal ini menjadi alasan, destinasi wisata di Kota Sukabumi lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan setempat.

Potensi Wisata Hibrida

Kendati demikian, sejak sektor pariwisata dengan berbagai kategorinya mengalami perkembangan, tanpa kepemilikan potensi alam juga, Kota Sukabumi telah menerima manfaatnya.

Perhotelan dan penginapan mengalami perkembangan pesat sejak dekade pertama milenium kedua. Ketersediaan hotel di Kota Sukabumi menjadi semacam persinggahan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Sukabumi.

Pusat perbelanjaan oleh-oleh dan sentra kuliner juga mengalami pertumbuhan signifikan. Selain menawarkan produk untuk warga setempat, para wisatawan domestik juga telah biasa membeli produk oleh-oleh seperti mochi dan penganan lainnya.

Beberapa sentra kuliner dan food-street menjadi lebih ramai oleh pengunjung di saat liburan, apalagi libur panjang. Warga kota juga telah terbiasa menikmati kopi yang sebelumnya hanya tahu cita rasa kopi eceran.

Potensi Baru Wisata Alam

Pembangunan infrastruktur dan aktivasi rel kereta api telah memengaruhi mobilitas manusia, dan cukup berpengaruh terhadap jumlah pengunjung ke Sukabumi. Ide-ide kreatif juga bermunculan.

Destinasi wisata hibrida, penggabungan antara potensi alam dengan ide kreatif tumbuh sejak tahun 2012. Kota Sukabumi dibanjiri oleh pengunjung setiap akhir pekan. Hanya saja, rata-rata destinasi wisata memang tersebar di wilayah kabupaten.

Untuk meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata, Kota Sukabumi tentu saja tidak hanya mengandalkan pengunjung dari luar untuk menginap di hotel-hotel yang tersedia. Apalagi, saat ini, telah banyak destinasi wisata di Kabupaten Sukabumi yang menyediakan villa, glamping, dan tenda penginapan yang terletak di lokasi wisata.

Peningkatan pariwisata di Kota Sukabumi sudah tidak harus lagi terfokus pada beberapa objek wisata. Diperlukan terobosan baru, bagaimana pemerintah dan masyarakat membuka kesepakatan pembangunan destinasi hibrida, membuat objek wisata yang memadukan potensi alam dengan ekonomi kreatif.

Misalnya, selain diajak mengunjungi destinasi wisata alam Pemandian Air Panas Cikundul, wisatawan juga bisa diajak mengunjungi beberapa lokasi yang tersedia di Kota Sukabumi; museum pegadaian, museum tionghoa, museum Kipahare, dan tempat lainnya.

Potensi Sungai Cimandiri

Beberapa waktu lalu, Penjabat Wali Kota Sukabumi bersama unsur Forkopimda melakukan mitigasi di Sungai Cimandiri. Keberadaan sungai yang mengalir dan melalui Objek Wisata Pemandian Air Panas Cikundul ini dipandang oleh Pemkot Sukabumi berpotensi besar jika dikembangkan secara serius.

Terlebih, sungai Cimandiri yang terletak di Kecamatan Baros dan Lembursitu ini berarus sedang, wahana arung jeram yang telah tersedia akan lebih ramai dikunjungi jika dipromosikan secara luas.

Perkampungan di selatan Kota Sukabumi yang terletak di Cibeureum, Baros, dan Lembursitu masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Kondisi ini dapat saja dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat untuk membangun destinasi sawah wisata lengkap dengan gubuk tempat wisatawan menginap di sana.

Potensi alam di Kota Sukabumi masih sangat besar dan belum sepenuhnya tergali. Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi untuk mengembangkan potensi tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik dan mampu meningkatkan PAD.

Pengembangan pariwisata alam di Kota Sukabumi bisa dilakukan melalui hibrida yang memadukan potensi alam dengan ekonomi kreatif. Pengembangan destinasi wisata alam yang belum tereksplorasi, seperti Sungai Cimandiri dan sawah wisata juga dapat dijadikan pilihan.

Kang Warsa
Kang Warsa Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Posting Komentar untuk "Babak Baru Wisata Alam Kota Sukabumi"