Setiap kecamatan memiliki keunikan tersendiri dalam menyelipkan kreativitas saat menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan. Lembursitu menghadirkan dua penampilan; pembacaan puisi dan tari tradisional jaipong.
Kemunculan penampilan seni dan tradisi ini menjadi cara baru bagi Kecamatan Lembursitu dalam menyajikan Musrenbang yang formal menjadi lebih kasual dan menarik perhatian.
Saya tiba di aula Kecamatan Lembursitu pada Senin, 23 Januari 2024, sekitar pukul 08.00 WIB, hujan masih mengguyur wilayah ini. Acara belum dimulai, menunggu kehadiran Penjabat Wali Kota Sukabumi.
Selain menampilkan acara formal seperti penyambutan kedatangan Pj. Wali Kota Sukabumi, laporan panitia, sambutan Kang Yudi Sutriana (Camat Lembursitu), acara diisi juga dengan pembacaan puisi oleh salah seorang siswa SDN Cikundul.
Puisi berjudul "Kota Sukabumi", menggambarkan kondisi dan situasi Kota Sukabumi yang tentram dan menyejukkan.
Selain pembacaan puisi, dalam Musrenbang ini ditampilkan juga tari tradisional jaipong oleh kelompok seni budaya Lembursitu. Tarian ini menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Sunda, yang merupakan salah satu identitas kasundaan.
Para penari berbusana warna-warni dan bergerak lincah mengikuti irama musik. Tarian ini juga mendapat sambutan hangat dari para peserta, yang ikut bergoyang dan bersorak.
Saya juga terkesan dengan kreativitas yang ditampilkan oleh panitia penyelenggara dalam menyajikan acara yang formal menjadi lebih kasual dan menarik perhatian.
Setelah penampilan seni dan budaya, acara berlanjut dengan usulan program pembangunan dari masyarakat. Usulan-usulan ini berasal dari musyawarah di tingkat kelurahan.
Usulan-usulan tersebut meliputi bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Setiap usulan memiliki nilai kreatif dan inovatif, jelas sekali bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Lembursitu.
Kemunculan penampilan seni dan tradisi ini menjadi cara baru bagi Kecamatan Lembursitu dalam menyajikan Musrenbang yang formal menjadi lebih kasual dan menarik perhatian.
Saya tiba di aula Kecamatan Lembursitu pada Senin, 23 Januari 2024, sekitar pukul 08.00 WIB, hujan masih mengguyur wilayah ini. Acara belum dimulai, menunggu kehadiran Penjabat Wali Kota Sukabumi.
Selain menampilkan acara formal seperti penyambutan kedatangan Pj. Wali Kota Sukabumi, laporan panitia, sambutan Kang Yudi Sutriana (Camat Lembursitu), acara diisi juga dengan pembacaan puisi oleh salah seorang siswa SDN Cikundul.
Puisi berjudul "Kota Sukabumi", menggambarkan kondisi dan situasi Kota Sukabumi yang tentram dan menyejukkan.
Selain pembacaan puisi, dalam Musrenbang ini ditampilkan juga tari tradisional jaipong oleh kelompok seni budaya Lembursitu. Tarian ini menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Sunda, yang merupakan salah satu identitas kasundaan.
Para penari berbusana warna-warni dan bergerak lincah mengikuti irama musik. Tarian ini juga mendapat sambutan hangat dari para peserta, yang ikut bergoyang dan bersorak.
Saya juga terkesan dengan kreativitas yang ditampilkan oleh panitia penyelenggara dalam menyajikan acara yang formal menjadi lebih kasual dan menarik perhatian.
Setelah penampilan seni dan budaya, acara berlanjut dengan usulan program pembangunan dari masyarakat. Usulan-usulan ini berasal dari musyawarah di tingkat kelurahan.
Usulan-usulan tersebut meliputi bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Setiap usulan memiliki nilai kreatif dan inovatif, jelas sekali bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Lembursitu.
Kang Warsa
Posting Komentar untuk "Perpaduan Kreativitas di Acara Musrenbang Kecamatan Lembursitu"