Analisis PPDB Jalur Prestasi Rapor: Antara Peluang dan Anomali



Berbeda dengan tahun sebelumnya, Jalur Prestasi Rapor kini berada di tahap kedua PPDB, sedangkan Jalur Zonasi di tahap pertama. Hal ini bertujuan agar pendaftar dapat memprediksi peluang mereka lolos di SMA/SMK Negeri.

Jalur Zonasi masih menjadi perbincangan hangat mengingat ketersediaan SMA/SMK Negeri di Kota Sukabumi belum sebanding dengan jumlah lulusan SMP yang berdomisili jauh dari sekolah tujuan. Tiga kecamatan, yaitu Baros, Lembursitu, dan Warudoyong, belum memiliki SMA Negeri, sehingga peluang siswa di sana kecil untuk diterima melalui Jalur Zonasi.

Peluang kecil melalui Jalur Zonasi ini mendorong siswa di ketiga kecamatan tersebut untuk mengikuti pendaftaran tahap kedua melalui Jalur Prestasi Rapor dan Kejuaraan. Peluang besar di jalur ini dimiliki oleh siswa dengan nilai rapor 91-96 dari semester 1 sampai 5.

Nilai Rapor vs Kedekatan Jarak

Berbeda dengan Jalur Zonasi, di Jalur Prestasi Rapor, peluang ditentukan oleh nilai rapor, bukan kedekatan jarak dengan sekolah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang subyektivitas dalam pemberian nilai.

Meskipun ada aturan baku, tidak ada indikator nasional yang objektif untuk menentukan nilai. Sekolah terkadang memberikan nilai tinggi (misalnya 90) karena dianggap "cukup baik".

Subyektivitas ini, memiliki pengaruh peluang nilai rapor untuk diterima di PPDB. Bahkan dapat mengubah nurani dan akal sehat sekolah dalam memberikan nilai tinggi kepada siswa. Hal ini tentu saja sangat merugikan siswa dari sekolah lain yang menilai secara objektif.

Dominasi dan Ketidakseimbangan Peluang

Data sementara menunjukkan dominasi beberapa sekolah dalam jumlah siswa yang berpeluang diterima di SMA Negeri tujuan.

Contohnya, beberapa SMP Negeri Kota Sukabumi tidak menempatkan satu siswa pun di SMA Negeri Kota Sukabumi (kecuali limpahan), sedangkan salah satu SMP menempatkan 16 siswanya di salah satu sekolah tujuan. Hal ini setara dengan 30% kuota dan menimbulkan pertanyaan tentang sistem penilaian rapor di setiap sekolah.

Di salah satu SMA Negeri juga kita mendapatkan data, tiga siswa dari satu sekolah menempati posisi 1, 2, dan 3 dengan skor nilai sampai 480 (rata-rata nilai 96 per mata pelajaran dari semester 1 sampai 5). Ketidakseimbangan peluang ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerhati pendidikan.

Dominasi Siswa dari Kabupaten

Hampir separuh (45%) siswa yang berpeluang diterima di SMA Negeri Kota Sukabumi berasal dari Kabupaten Sukabumi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dari Kabupaten lebih kompetitif di Jalur Prestasi Rapor dibandingkan siswa dari Kota Sukabumi.

Faktor-faktor yang menyebabkan hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut, seperti kualitas pendidikan, akses bimbingan belajar, dan cara mengajar guru di sekolah-sekolah di Kabupaten.

Data estimasi penerimaan PPDB Jalur Prestasi Rapor menunjukkan beberapa anomali dan pertanyaan yang perlu diteliti lebih lanjut. Analisis sistem penilaian rapor setiap sekolah dan penerapan indikator penilaian yang adil dan objektif perlu dilakukan agar tercipta persaingan yang sehat di Jalur Prestasi Rapor.

Verifikasi data dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Dominasi satu sekolah dan kegagalan beberapa SMP Negeri diterima di sekolah tujuan perlu diteliti untuk memastikan keadilan dan objektivitas sistem PPDB.

Kita juga perlu memahami faktor-faktor yang menyebabkan dominasi siswa dari Kabupaten, menganalisis sistem penilaian rapor, dan faktor-faktor yang menyebabkan performa luar biasa beberapa sekolah swasta dibandingkan sekolah negeri.

Kualitas pendidikan ditentukan oleh sistem yang adil, baik, objektif, dan ilmiah agar sistem PPDB Jalur Prestasi Rapor lebih adil dan transparan. PPDB melalui jalur apa pun bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk mengenyam pendidikan berkualitas.

Sebagai tambahan, artikel ini dibuat berdasarkan analisis data posisi sementara yang diakses melalui situs web PPDB Jawa Barat dan opini penulis. Tulisan ini juga memfokuskan pada beberapa poin penting dan tidak membahas semua aspek PPDB Jalur Prestasi Rapor.

Radar Sukabumi, 2 Juli 2024
Kang Warsa
Kang Warsa Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Posting Komentar untuk "Analisis PPDB Jalur Prestasi Rapor: Antara Peluang dan Anomali"